Penulisan Kota Bandung Yang Benar?
Beberapa kata yang biasa ditulis kecil akan menjadi kapital jika dibarengi dengan kata-kata tertentu. Contoh: Kota Bandung, Kota Kembang, Danau Toba, Asia Tenggara.
Contents
- 1 Bagaimana cara menulis nama kota dengan benar?
- 2 Bagaimana jika nama kota diikuti kata kota?
- 3 Bagaimana penulisan wali kota yang benar?
- 4 Apakah kota harus menggunakan huruf kapital?
- 5 Apakah Provinsi ditulis kapital?
- 6 Dimana atau di mana yang benar?
- 7 Apakah nama merek ditulis miring?
- 8 Kata apa saja yang harus menggunakan huruf kapital?
- 9 Apa saja yang harus memakai huruf kapital?
- 10 Apakah propinsi kata baku?
- 11 Nusantara apakah harus kapital?
- 12 Dimana sajakah huruf kapital digunakan Tuliskan juga contohnya?
- 13 Kata dimana atau di mana?
- 14 Dari mana atau dari mana?
- 15 Dimana di spasi atau tidak?
- 16 Apa saja yang ditulis miring?
- 17 Kata seperti apa yang penulisannya harus menggunakan huruf miring?
- 18 Apakah judul bahasa asing ditulis miring?
- 19 Bagaimana cara menulis nama kota dengan benar?
- 20 Bagaimana jika nama kota diikuti kata kota?
- 21 Bagaimana penulisan wali kota yang benar?
Untuk bisa menulis nama kota dengan benar, kita harus tahu aturannya. Ada beberapa poin yang harus diperhatian dalam menulis nama kota. Penulisan nama kota ini diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) bagian Pemakaian Huruf Kapital. Dalam PUEBI, disebutkan Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Bagaimana jika nama kota diikuti kata kota?
Karena nama kota adalah salah satu nama geografi maka penulisannya diawali huruf kapital. Contoh: Jakarta, Surabaya, Bandung, Palembang, Pontianak. Lalu bagaimana jika diikuti kata kota? Jika nama kota diikuti kata kota, kata kota tersebut juga juga diawali huruf kapital.
Bagaimana penulisan wali kota yang benar?
Penulisan Kata ‘Wali Kota’ yang Benar, Dipisah! Penulisan kata wali kota yang benar itu dipisah, “wali kota”, tidak disatukan jadi “walikota”. Jadi, yang benar atau baku itu Wali Kota Bandung, bukan Walikota Bandung. Masih banyak wartawan atau media yang tidak tahu atau tidak mematuhi aturan penulisan wali kota ini. Kena pidana?
Apakah kota harus menggunakan huruf kapital?
INGAT: Julukan kota dan negara ditulis huruf kapital. Misalnya: Kota Pelajar, Kota Kembang, Negeri Sakura, Zamrud Khatulistiwa, dsb.
Apakah Provinsi ditulis kapital?
Penulisan kata ‘provinsi’ memakai huruf besar (kapital) jika : Dipakai sebagai huruf pertama dalam kalimat.
Dimana atau di mana yang benar?
Sehingga penulisan yang tepat yaitu di mana, bukan dimana. Pada penggunaan yang serupa, penulisan yang tepat misalnya di mana-mana, ke mana, ke mana-mana, dan dari mana. Kesimpulannya, antara di mana dan dimana, yang tepat adalah di mana.
Apakah nama merek ditulis miring?
Nama (merek, orang, lembaga, tempat, dll.) dalam bahasa asing tidak ditulis dengan huruf miring.
Kata apa saja yang harus menggunakan huruf kapital?
Maka, berikut adalah deretan waktu yang dikatakan tepat untuk menggunakan huruf besar atau kapital tersebut:
Apa saja yang harus memakai huruf kapital?
Penggunaan Huruf Kapital yang Benar
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang termasuk julukan.
- Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Apakah propinsi kata baku?
Menurut KBBI, kata yang baku ialah provinsi, bukan propinsi.
Nusantara apakah harus kapital?
Tidak.
Kata ‘nusantara’ tidak ditulis dengan hurf kapital pada huruf depannya karena kata ‘nusantara’ merupakan sebutan sama untuk wilayah Kepulauan Indonesia.
Dimana sajakah huruf kapital digunakan Tuliskan juga contohnya?
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata pada unsur nama-nama orang. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama hari, bulan, tahun, dan hari raya. Contohnya : Idul Fitri tahun ini sangat meriah karena dapat berkumpul dengan keluarga besar.
Kata dimana atau di mana?
Kata “di mana” dalam kalimat bahasa Indonesia berfungsi sebagai kata tanya tentang tempat pada sebuah kalimat tanya atau sebagai kata penghubung yang menyatakan tempat, tetapi bukan sebagai perangkai antarkata benda yang menghubungkan dua kalimat yang berbeda, contohnya (1) di mana rapat itu diselenggarakan? (2)
Dari mana atau dari mana?
Bentuk yang tepat dari kata ‘darimana’ dan ‘dari mana’ adalah dari mana.
Dimana di spasi atau tidak?
Cara Penulisan yang Benar Dimana atau Di Mana
Penulisan kata ini tidak dipisahkan dengan spasi. Contohnya adalah dimakan, dibaca, ditunggu, dan sejenisnya. Sedangkan di sebagai kata depan selalu disandingkan dengan kata yang menunjukkan tempat.
Apa saja yang ditulis miring?
Huruf miring digunakan untuk menuliskan judul buku, nama majalah, dan nama surat kabar yang ada dalam sebuah kalimat.
Kata seperti apa yang penulisannya harus menggunakan huruf miring?
Huruf miring dipakai untuk menusliskan setiap unsur dari judul karya seperti nama buku, nama majalah, nama situs, ataupun nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Penulisan miring tersebut juga berlaku dalam daftar pustaka, contohnya: Buku favorit saya adalah Dunia Sophie karya Jostein Gaarder.
Apakah judul bahasa asing ditulis miring?
PUEBI 2015 menambahkan catatan bahwa nama diri dalam bahasa asing atau bahasa daerah tidak ditulis dengan huruf miring.
Untuk bisa menulis nama kota dengan benar, kita harus tahu aturannya. Ada beberapa poin yang harus diperhatian dalam menulis nama kota. Penulisan nama kota ini diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) bagian Pemakaian Huruf Kapital. Dalam PUEBI, disebutkan Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Bagaimana jika nama kota diikuti kata kota?
Karena nama kota adalah salah satu nama geografi maka penulisannya diawali huruf kapital. Contoh: Jakarta, Surabaya, Bandung, Palembang, Pontianak. Lalu bagaimana jika diikuti kata kota? Jika nama kota diikuti kata kota, kata kota tersebut juga juga diawali huruf kapital.
Bagaimana penulisan wali kota yang benar?
Penulisan Kata ‘Wali Kota’ yang Benar, Dipisah! Penulisan kata wali kota yang benar itu dipisah, “wali kota”, tidak disatukan jadi “walikota”. Jadi, yang benar atau baku itu Wali Kota Bandung, bukan Walikota Bandung. Masih banyak wartawan atau media yang tidak tahu atau tidak mematuhi aturan penulisan wali kota ini. Kena pidana?