Pertanyaan: Dokter Fetomaternal Yang Bagus Di Jakarta?
Contents
- 1 Dokter fetomaternal itu dokter apa?
- 2 Kapan harus ke dokter fetomaternal?
- 3 Apa itu SpOG KFM?
- 4 Berapa biaya USG fetomaternal?
- 5 Fetomaternal apa ya?
- 6 Fetomaternal untuk apa?
- 7 Apa perbedaan SpOG dan SpOG k?
- 8 Apakah bisa USG menggunakan BPJS?
- 9 Bagaimana Cara Membaca Hasil USG?
- 10 M Biomed spesialis apa?
- 11 SpOG dokter spesialis apa?
- 12 Apakah USG di Puskesmas bayar?
- 13 Berapa biaya untuk USG perut?
Dokter fetomaternal itu dokter apa?
Fetomaternal adalah sub spesialisasi dari bagian kandungan dan kebidanan (obstetri dan ginekologi). Sub spesialisasi ini berfokus pada deteksi dan mendignosis kelainan pada fetal (janin) dan maternal (ibu).
Kapan harus ke dokter fetomaternal?
Umumnya pemeriksaan ini bisa dilakukan pada usia kehamilan 3 bulan (12-20 weeks).. “Jika memang Anda ingin melakukan pemeriksaan fetomaternal, maka Anda dapat memeriksakan diri ke dokter spesialis fetomaternal dan dapat melakukan pemeriksaan fetomaternal pada usia kehamilan 3 bulan.
Apa itu SpOG KFM?
KFM atau konsultan fetomaternal merupakan subspesialis obgyn yang mendiagnosa atau mendeteksi kelainan pada janin atau ibu. Pemeriksaan fetomaternal meliputi deteksi kelainan genetik, gangguan pembentukan organ, deteksi keguguran, kelahiran prematur, hingga screening untuk kelainan kromosom.
Berapa biaya USG fetomaternal?
Selain untuk memeriksa kondisi kesehatan janin, USG fetomaternal juga sering dimanfaatkan orang tua untuk mengetahui jenis kelamin janin. Berbeda dengan biaya USG biasa yang relatif masih terjangkau, biaya untuk melakukan USG fetomaternal cukup mahal yakni berkisar antara Rp 750 ribu hingga Rp 1 juta lebih.
Fetomaternal apa ya?
USG fetomaternal adalah pemeriksaan ultrasonografi yang dilakukan saat kehamilan. USG fetomaternal ini dilakukan oleh dokter fetomaternal, subspesialisasi salah satu cabang dari bagian kandungan dan kebidanan. Kegunaan melakukan USG fetomaternal, yaitu untuk mendeteksi apakah ada kelainan pada janin dan ibu hamil.
Fetomaternal untuk apa?
Dokter subspesialis fetomaternal dapat melakukan pemeriksaan, deteksi dini, dan penanganan jika janin mengalami kelainan genetik, gangguan pembentukan organ atau cacat bawaan lahir (kelainan kongenital), meninggal dalam kandungan, atau lahir prematur.
Apa perbedaan SpOG dan SpOG k?
Spesialis Obstetri-Ginekologi Konsultan – SpOG ( K ) – merupakan dokter spesialis II, sebagai pengembangan lebih lanjut dari dokter spesialis I ( SpOG ). Istilah Konsultan masih menimbulkan perdebatan. Ada yang memakai istilah Sub-spesialis, bahkan ada yang memakai istilah Super-spesialis.
Apakah bisa USG menggunakan BPJS?
BPJS Kesehatan hanya menanggung biaya USG yang dilakukan atas rekomendasi faskes 1 (fasilitas kesehatan tingkat 1), dan dilakukan pada Faskes yang bekerja sama dengan BPJS.
Bagaimana Cara Membaca Hasil USG?
1. Membaca istilah dalam USG
- GA atau Gestational Age. Istilah GA yang tertera dalam foto USG adalah Gestational Age, Ma.
- CRL atau Crown Rump Length.
- GS atau Gestational Sac.
- BPD atau Biparietal Diameter.
- AC atau Abdominal Circumferencial.
- HC atau Head Circumferencial.
- FL atau Femur Length.
- FW atau Fetal Weight.
M Biomed spesialis apa?
dr. Cindy, M. Biomed, Sp.PD merupakan Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang memiliki peminatan Rematologi.
SpOG dokter spesialis apa?
dr. Noviyani Sugiarto, SpOG adalah Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan (Obstetri dan Ginekologi) Tetap yang berpraktik di Rumah Sakit St Carolus.
Apakah USG di Puskesmas bayar?
Sayangnya, di beberapa Puskesmas belum ada fasilitas USG sehingga bila ingin memastikan kondisi janin harus mengunjungi dokter spesialis kandungan. Tentu saja hal tersebut membutuhkan biaya karena USG tidak ditanggung BPJS kecuali untuk kondisi darurat.
Berapa biaya untuk USG perut?
Berapa Biaya yang Diperlukan Untuk USG Perut? USG perut memiliki biaya yang bervariasi, dimulai dari Rp. 500.000 hingga lebih dari Rp. 750.000 tergantung dari rumah sakit.